Wednesday, February 03, 2010

Airtajin dan Nasiaking yang Akhirnya Kita Sama Rebus Airmata

0
Kami rindu airtajin, Ibu
yang dari keringatmu ia direbus
bersama sejumput beras hutangan
dari tuan tanah pelumbung riba.

Ibu, kami ingin nasiaking
yang di dapurmu ia ditanak
sebagai daurulang kemiskinan.

Di airtajin,
pun nasiaking
adalah harap kami yang meliur
tumpah di mangkuk retak
serima denting sendok yang gemetar
beriring mantra penahan lapar:

gung lewanglewung
perut ini suwung
semoga perut adalah selinting jerami
udara di lambung tak merakit nyeri

pu jopajapu
tungku hanya menyisa abu
biar lapar tapi janganlah lidah ini pedang
perampas beras leliyan sebumi hamparan

gung lewang lewung
pu jopajapu
demit tidak nyubit
setan tidak doyan
menggoda orang kelaparan
yang teguh menali iman


Tapi kini daringan melompong
tiada beras pinjaman apalagi simpanan
maka sekalikali kami tak minta lagi
airtajin dan nasiaking biar mengusang
dalam harap yang tak menemu tanjung.

Mari kita sama rebus airmata, Ibu
biar lapar mendidih di garis bening
yang menggores pipi dan luka
tanpa percakapan.

Biar meriuh keriuk di spasi lambung
semogalah mewujud mantra yang mengantar doa
mewakili para daif dan papa
yang puasa tanpa tahu di entah kapan buka.
Rumah Soeket Teki, 31 Januari 2010
Author Image

About ngobrolndobol
Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment