Tuesday, February 19, 2013

Menghayati Hidup melalui Seni

0
Kehidupan memang tidak selamanya indah. Namun, seironis bahkan setragis apa pun, kehidupan bisa tampak lebih indah jika dimaknai melalui cara pandang seni. Buku berjudul Vodka dan Birahi Seorang "Nabi" ini mengajak pembaca merenungkan makna kehidupan sehari-hari secara "nyeni", baik sebagai individu maupun bermasyarakat atau berbangsa. 

St Sunardi, sang penulis, mengapresiasi karya-karya seni dengan menghubungkannya dengan realitas yang terjadi di masyarakat. Ini semakin menegaskan bahwa seni tidak pernah lahir di ruang kosong sosial ataupun hampa budaya. Buku ini merupakan himpunan dari 44 esai seni dan estetika yang pernah menjadi pengantar/bahan kuliah, sebagiannya juga pernah diterbitkan di koran, majalah atau jurnal ilmiah. 

Esai-esai dipilah dan diklasifikasikan secara sistematik-tematik menjadi lima bab: sastra, seni rupa, musik, budaya pop, dan wacana seni kontemporer. Judul buku diambil dari sebuah esai, karena mewakili isi dan semangat sebagian besar tulisan-tulisan lainnya. Esai "Vodka dan Berahi Seorang 'Nabi'" menyiratkan bahwa kesenian lahir dari sebuah gairah dan berujung pada ekstase yang tak pernah selesai. 

"Birahi" dan "vodka" merupakan simbol gairah manusia menguak hal-ihwal yang infinite (tak terbatas) melalui seni sehingga kental dengan rindu berkepanjangan yang tidak pernah sampai pada pemenuhan. Artinya, karya-karya seni lahir dari gairah seniman yang tidak henti-hentinya berupaya menyingkap kebenaran. 

Itulah sebabnya, dalam jagat kesusastraan, penyair atau seniman pada umumnya sering dianggap sebagai pengisi fungsi yang dulu dilakukan nabi (halaman 14). Pada bab tentang seni rupa, melalui ulasan terhadap karya-karya maestro pelukis Indonesia, seperti Basoeki Abdullah atau Affandi, Sunardi menunjukkan bahwa seni lukis telah menjadi medium penghayatan manusia atas kehidupan yang romantis maupun tragis.

Basoeki Abdullah lihai menggambarkan dunia yang harmonis dan romantis di dalam lukisanlukisannya. Affandi justru menghadirkan kehidupan yang tragis dan bengis di dalam karya-karyanya. Keindahan karya-karya Basoeki merupakan buah dari kepiawaian dalam mendramatisasi realitas, sedangkan Affandi mengeksplorasi dunia pertarungan, ronta, pengendalian, perjalanan, dan kemarahan sebagai gejala kemanusiaan yang bisa dijelaskan secara estetis (halaman 140). 

Ulasan tentang dua maestro tersebut memahamkan masyarakat, sesuatu yang indah tidak selalu lahir dari realitas yang indah pula. Buku ini juga menyinggung keprihatinan dunia kesenian kini, semakin berjaraknya masyarakat dengan karya-karya seni adiluhung yang membawa pesan-pesan akal budi tinggi. Perkembangan teknologi informasi berperan besar dalam menggelincirkan masyarakat untuk senantiasa mengonsumsi seni popular semata, sebagaimana "bergentayangan" di media, misalnya musik dengan daya magnetik luar biasa, tetapi kering nilai. 

Di tengah banyaknya kritik atau kecaman tentang lunturnya identitas kebangsaan, Sunardi memandang musik tradisional bisa menjadi sarana untuk mengonstruksi identitas kebangsaan secara kokoh yang tidak bisa ditawar lagi (halaman 247). Musik dinilai sebagai sarana strategis untuk membangun entitas nasional karena sebagai bangsa multietnik Indonesia mempunyai kekayaan musik tradisional yang melimpah. 

Buku ini patut dibaca karena berbagai apresiasi atau kritik terhadap karya-karya seni tidak sekadar untuk pengembangan dunia kesenian itu sendiri (art for art). Sebaliknya seni dibaca untuk memetakan persoalan-persoalan nyata masyarakat yang mesti dihayati dan disikapi. 

--Musyafak, pegiat kesenian di Open Mind Community Semarang

Data Buku:
Judul        : Vodka dan Birahi Seorang "Nabi"
Penulis     : St. Sunardi
Penerbit  : Jalasutra, Yogyakarta
Terbit      : Cetakan I, Juli 2012
Tebal       : xv 440 halaman
ISBN        : 978-602-8252-73-7

(Koran Jakarta, 3 September 2012)
Author Image

About ngobrolndobol
Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment