Wednesday, February 03, 2010

Tamu yang Menunda Tarikh Percintaan

4
harusnya malam ini kita tamatkan cumbu
mendendang kidung rayu yang gebu
dan desah kita mengasah udara
tajam menguliti tiap inci perjamuan yang gemulai

sehingga pagi menimang kita sebagai lelah
genap bibir rekah dan degup ramah

ah, ah...
tapi kamar tamumu serupa ruang tunggu
menyisakan kursikursi untuk selainku

seperti akhirnya ia jelang
lantas pada kita ia tunda tarikh percintaan

o, tamu itu rutin datang, memang
pada kau perempuan

tamu yang memenggal percakapan ranjang
sehingga kasur bantal selimut
menggigil oleh parfum yang telanjur ditebar
dan mawar di sanggulmu menyaksi hasrat yang gagal

terpaksa malam ini hanya kutunggu tamumu pergi
membiarkan bulan tetap perawan
sampai tiba saatnya nanti kaukeringkan rambut
usai keramas yang menyilakan sucimu kupagut

: entah di kelak malam yang keberapa
sehingga tamu itu terusir dari tanggalnya sendiri
Rumah Soeket Teki, 03/02/2010
Author Image

About ngobrolndobol
Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

4 comments:

  1. Hmmm, mas Timur, ini sajak sungguh memiliki ragam dimensi dan penafsiran tapi di situlah letak artistiknya... ( ini yng dapat saya tangkap, mungkin saya kurang ngerti sastra jadi anggap saja hanya pandangan subjektifitas orang bodoh..) saya sangat menyukai sajak2 mas Timur,, ^_^

    ReplyDelete
  2. ragam tafsir memang sebuah keniscayaan. karenanya tak perlu ada minta maaf yah. maturnuwun dah berkenan hadir ke sini...

    ReplyDelete
  3. Halo.
    Salam kenal.

    ReplyDelete
  4. satrakelabu: salam kenal juga kawan. makasih udah mampir

    ReplyDelete