Monday, February 15, 2016

Perubahan Orientasi Gerakan Salafi

0
Upaya kalangan radikal untuk mengubah tatanan sosial politik melalui pengembangan ideologi totaliter dan bernuansa kekerasan, secara perlahan bergeser pada pola gerakan politik yang mengarah pada kesantunan dan layanan kemanusiaan.

Hal itu dikemukaan oleh Anas Aijudin, M.Hum., peneliti pada Pusat Studi Agama dan Perdamaian (PSAP) Surakarta dalam diskusi tentang gerakan keagamaan radikal di Semarang, Senin siang (12/02). 

Iklim politik yang terbuka dan pertumbuhan ekonomi yang membaik menyebabkan berbagai gerakan islamisme di Indonesia mengubah orientasinya. Dulu gerakan kaum Islamis lebih menekankan aksi-aksi radikalistis. Sementara sekarang ini cenderung menjadi gerakan sosial yang lebih prosedural.

Anas menyoroti fenomena gerakan Islamisme kaum salafi di Solo. Kelompok-kelompok keagamaan atau laskar di Solo menunjukkan perubahan orientasi menuju gerakan yang lebih prosedural dan bersahabat dengan aparat hukum.

"Misal Laskar Umat Islam Surakarta (LUIS) yang menerapkan prosedur tetap dalam aksi sweeping-nya," kata Anas.

Dalam sweepingnya, LUIS mengawali dengan pengamatan tempat-tempat maksiat. Temuan mereka lalu dilaporkan kepada polisi sekaligus memberikan deadline untuk bertindak. Kalau polisi tidak bertindak pada batas waktu yang ditentukan, maka laskar yang akan bertindak.

Lebih dari itu, gerakan kaum salafi di Solo berupaya melakukan transvaluasi nilai-nilai Islam di level individu dan komunitas-komunitas yang dinamis. Jalan yang ditempuh adalah mendirikan pesantren-pesantren salafi yang menggunakan kurikulum pemerintah kemudian dipadukan dengan kekhasan mereka sebagai lembaga Islam. Jaringan pondok pesantren salafi di Solo setidaknya bisa dilihat pada PP Imam Bukhari, PP Al-Ukhuwah, PP Ibnu Abu Bakar Baasyir Sragen.

"Mereka juga mengembangkan pendidikan formal mulai TK s.d. SMA dalam rangka mempersiapkan kader. Selain itu juga mengembangkan gerakah filantropi dengan kemunculan lembaga atau badan-badan zakat, infaq, dan sedekah," ungkap Anas.

Sejumlah faktor mendorong perubahan orientasi gerakan Islamisme tersebut. Di antaranya keberhasilan konsolidasi demokrasi dan struktur politik yang semakin terbuka di mana negara melibatkan kalangan Islamis dalam perumusan kebijakan ataupun pembangunan. (syafa')
Author Image

About ngobrolndobol
Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment