

Seringkali orang tidak memperhatikan gambar perangko dalam kegiatan surat-menyurat. Bagi kebanyakan orang, perangko hanyalah sebatas pengesah transaksi komunikasi surat lewat kantor pos. Padahal di dalam tiap-tiap edisi perangko menampilkan gambar tersendiri sesuai dengan momentumnya.
Lalu apa hubungan perangko dengan sejarah, budaya, atau tokoh? Jika kita telisik dan memperhatikan lebih dalam, perangko merupakan salah satu dokumentasi sejarah maupun tokoh, juga mengenalkan budaya-budaya khas daerah atau mengenang tokoh-tokoh nasional.
Saat saya melipat-lipat halaman buku-buku koleksi perangko, saya temukan banyak perangko yang bergambar even nasional maupun internasional. Misalnya, World Cup, Olimpiade, Sea Games, Thomas Cup, Asian-African Journalist Conference, PON, Penerbangan Pertama Pesawat N250, Tahun Seni dan Budaya, Tahun Komunikasi, Hari Veteran, Reformasi 1998. Momentum lainnya seperti Hari Kesejahteraan Ibu, 30 Tahun ASEAN, Tahun Emas BNI, 50 Tahun UGM Mendidik Bangsa, 50 Tahun Garuda Indoensia, 25 Tahun ILO, Pemilu 1987, dan sebagainya.
Tokoh-tokoh pun menjadi seri edisi perangko Indonesia. Tokoh pemimpin misalnya Presiden seperti Soekarno, Soeharto, B.J. Habibi, Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono. Tokoh pahlawan yang saya temukan di perangko misalnya K.H Samanhudi, Mas Soeharto, Satu Abad Bung Hatta, Tujuh Pahlawan Revolusi, Abdul Muis, dan banyak yang lainnya. Tak ketinggalan, budaya-budaya daerah cukup menjadi perhatian perangko Indonesia, misalnya dengan keluarnya edisi tari-tarian daerah. Juga, tempat-tempat bersejarah seperti Monas, Istana Presiden. Tempat-tempat wisata laiknya Pulau Bali, Danau Segara Anak NTB, Pura Besakih, Benteng Somba Opu, dan lainnya.
Edisi program pemerintah pun menjadi even tersendiri seperti PELITA, Keluarga Berencana dan sebagainya. Edisi hewan atau tumbuhan turut mengenalkan sumber daya alam Indonesia.
Jadi, melaui perangko, sejarah dapat kita rekam. Even dan momentum pun bisa diabadikan. Pengenalan budaya dari satu daerah ke daerah lain pun terjadi. Juga, Tokoh-tokoh yang berjasa dalam keberlangsungan bangsa pun dapat dikenang. Oleh karena itu, jika melihat atau menemukan perangko ditelisik lebih dalam dan dilihat saksama, siapa tahu dapat pengetahuan baru.
(Musyafak Timur Banua)
waaaahhh...menarik juga ya.. melalui prangko qt jadi bisa lebih mengenali apa yang ada di dalam negri kita indonesia raya tercinta ini...
ReplyDeleteeh mas tak kasih tau ya,kalo diliat dari beberapa gambar prangko yang km punya,banyak yang bernilai tinggi lho.kya prangko presiden sukarno tadi.bisa jutaan...
so koleksi prangko??why not??
ayat-ayat filateli di Indonesia semakin terabaikan. Ya, saya setuju lek musy. Kita bisa belajar budaya dari perangko.
ReplyDeletebener rif. bravo perangko!!!! hehehehe
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSaya tertarik dengan tulisan anda mengenai sejarah tokoh budaya Indonesia.Benar benar sangat bermamfaat dalam menambah wawasan kita dalam pengetahuan indonesia.Saya juga mempunyai tulisan yang sejenis mengenai Indonesia yang bisa anda kunjungi di sini
ReplyDeletesuwun,,
ReplyDeleteST3 Telkom
maturnuwun..
ReplyDeleteST3 Telkom