Monday, May 05, 2008

Alienasi Masyarakat Modern

0
Oleh Musyafak Timur Banua

Kini masyarakat sedang bergulat dengan arus deras globalisasi dan modernisasi dalam segala bentuknya. Dalam pada itu, manusia mengidap penyakit yang menggerogoti segala lini kehidupan, yaitu alienasi atau keterasingan.

Alienasi adalah keadaan mental manusia yang ditandai dengan perasaan keterasingan terhadap sesuatu, baik sesama manusia, alam, lingkungan, Tuhan, bahkan terasing terhadap dirinya sendiri. Yang pada akhirnya, keterasingan tersebut membangun ideologi bahwa dunia dan segala sesuatu dipandang sebagai realitas kebendaan (objektivikasi) yang berbeda dan saling terpisah. Keterasingan itu pada awalnya dilatarbelakangi oleh cara pandang materialisme, konsumerisme, hedonisme, dan segala nestapa yang ditimbulkan oleh modernisasi global.

Coba kita renungkan, di satu sisi banyak orang sedang sibuk mengantre minyak goreng yang sedang susah dicari dan harganya melambung tinggi. Di sisi lain, banyak orang juga yang berada dalam antrean panjang untuk membeli produk telephone seluler terbaru.

Dua kejadian di atas menggambarkan situasi social masyarakat yang seakan dipisahkan oleh dunianya sendiri-sendiri. Jika dikomparasikan, kedua fakta itu mempunyai tujuan yang berbeda jauh meskipun sama-sama dalam usaha pemenuhan kebutuhan hidup. Antrean untuk mendapatkan minyak goreng adalah perjuangan untuk memenuhi kebutuhan utama (primary necessary). Dengan kata lain, usaha tersebut bertujuan mempertahankan hidup (struggle to survive). Berbeda dengan antrean produk telephone seluler terbaru yang termasuk kebutuhan pelengkap (complementary necessary) yang pemenuhannya dapat ditangguhkan beberapa waktu. Maka antrean tersebut merupakan perjuangan yang bertujuan demi kepuasan hidup (struggle to satisfy). Fakta yang sedemikian dapat ditafsirkan sebagai ketidaksetimbangan kesejahteraan masyarakat. Masyarakat kelas bawah susah-susah mencari kebutuhan primer untuk sekedar menyambung nyawa. Sedangkan masyarakat kelas atas sibuk berburu kebutuhan komplementer sebatas untuk mengikuti trend dan life style kekinian.

Fenomena di atas adalah gambaran dualisme realitas sosial yang tidak selaras. Maka benarlah apa yang dikatakan oleh Karl Mark bahwa pertentangan kelas mengakibatkan gap yang begitu lebar, akibatnya terjadi proses peminggiran. Peminggiran tersebut berawal dari peminggiran individu hinggga meluas pada masayarakat global. Marjinalisasi sedemikian akhirnya melahirkan rasa keterasingan dari komunitasnya. sehingga kecenderungannya adalah memandang dirinya sebagai bagian yang terpisah dari masyarakat, begitu juga ketika memandang orang lain yang dilihat sebagai orang yang asing dan terpisah dengan dirinya.

Erich Fromm memaparkan bahwa alienasi yang diderita oleh masyarakat modern berkarakter menyeluruh, baik itu berupa relasi dengan sesama manusia, relasi dengan kerja, maupun dengan apa yang dikonsumsinya. Manusia menciptakan kehidupannya dan lingkungannya sendiri, akan tetapi tidak merasa hidup di dalamnya.

Alienasi merupakan bentuk kejatuhan masyarakat modern yang paling mengerikan, yang menurut Heiddeger disebut dengan faktisitas. Manusia modern melihat benda lain sebagai wujud yang berbeda dan tidak terkait dengan dimensi ruang yang sama. Akhirnya, alienasi masyarakat modern akan semakin mengikis habis dan mereduksi humanisme dan kearifan masyarakat yang berkaitan dengan kepedulian sosial.

Musyafak Timur Banua, jurnalis IAIN Walisongo Semarang
Author Image

About ngobrolndobol
Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment