Sunday, November 29, 2009

TERSESAT DI RUMAH SEBELAH

0
bahkan, aku telah lupa rumahku sendiri. apa pula yang membuat semua rumah di dusun ini bercat merah? ah, ada-ada saja orang sekampungku. semuanya merah, dinding, atap, pagar, segalanya menyala merah. mirip sebagai bibir gadis yang disolek gincu. menawan, memang. tapi seragam. ah, aku lebih suka yang warna-warni.


bahkan, aku telah lupa rumahku sendiri. dan tangis bayi itu mengingatkanku pada Jabalia, anak gunung. ya, anakmu yang lahir di gunung saat aku lari dari bidikan bedil di kota kelahiran kita. saat itu Jabalia harus menempuh perjalanan panjang bersamamu. berjalan seolah dikuntit peluru. aku tahu, kau tergesa. dan aku merelakanmu pulang sendirian, semata berteman bayangan hitammu. kini, aku menyusulmu pulang. membawa sedikit perih dan tawa untuk kubagi. bersamamu dan Jabalia.

segera aku masuk ke rumah yang bertangis bayi itu. ternyata bukan Jabalia. dan bukan pula kau yang menggendongnya. aku keluar dari rumah itu. di pintu sebelah, seorang perempuan yang tak muda lagi menitikkan airmata.

"kau lupa rumahmu, bukan?" aku tergeragap.
--Musyafak Timur Banua
[11/08/09: 17:47]
Author Image

About ngobrolndobol
Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment