Monday, January 11, 2010

FirmanMu Sekali Lagi, Kuseduh Sajak dalam Secangkir Kata

0
FIRMANMU SEKALI LAGI

Aku tumbuh dari satu firman
kala Kau berseru Kun
Menjelmalah keadaan: Fayakun
Aku nyata menjiwa-membadan

Pun firmanMu yang mengirim gawat
membadaikan seribu resah
sebagai pasir di tapak kaki basah
Aku menggelepar, terkubur karat

Pulakah firmanMu kini bekerja
saat barah nanah mengepung
Pulakah firmanMu kini bekerja
saat aku kosong mengapung-apung

Tahukah kegawatan yang membadai
menjelma kiamat yang menghabisi
menumpas dengan tamak dan serakah
menyisakan ruh hanya sealir darah

Aku butuh FirmanMu
sekali lagi, tuk menumbuhkanku
Demi luka hanya penunda suka
Demi aku terlahir di musim kedua
Semarang, 20/12/2009


KUSEDUH SAJAK DALAM SECANGKIR KATA

Kuseduh sajak dalam secangkir kata
Tapi tak kularut rima
Semata senarai sepi
Dan hitam yang mengental sunyi

Kutuang sajak di cawan hati
Tapi rahasianya terselip dalam puisi
Sajak hanya barisan rupa-rupa
Dan puisi? Makna yang meraga dalam rahasia

Lantas kepada siapa bertolak firman ini
Pada sajakkah yang merupa akrobat kata
Pada puisikah yang memintal makna sepi
Ataukah hanya onani kesumat sedang mengeja

Tapi, tetap saja kuseduh sajak
dalam secangkir kata
Kulebur diri dalam rima rancak
Bergulung-gulung dalam keentahan rahasia
Semarang, 20/12/2009



KATA

Aku bermula dari kata
Pun diakhiri oleh kata

Tapi milik siapa
Lagu yang menderu reda
Puisi bermuntahan irama

Ah,
aku hanya ingin menamatkan riwayat
Bah!
Ia lebih dulu membuat kiamat

Tapi, biarlah. Biarlah
Kutitipkan saja pada bahasa
Aku ingin rebah
Dipungkasi oleh kata
Disempurnakan sebagai kisah
Semarang, 20/12/2009
Author Image

About ngobrolndobol
Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

No comments:

Post a Comment