REFRAIN BIANGLALA
gerimis meruncing
mega dibubar angin
tumbuh bianglala
memori usang menjelma
perih lantas terkenang
: lelaki yang gaib
saat pelangi dijahit langit
hujan menombak
menghunjamkan riburibu panah
di rongga hati paling perasa
gerung tangis seorang kecil
pecah bersama lengking halilintar
airmatanya membadaikan tanya
: demi apa ayah pergi
kapan pula kembali
seorang ibu tergeragap
[13/08/09, 23:10]
TENTANG TUA DAN KEKALAHAN
senja mutlak datang
tak butuh dalih menjelang
sebagai titah daun melayang
bukan teman tidak pula lawan
tua berkisah tentang kekalahan
renta yang mencemooh kenangan
meratap sepi tak diinginkan
bukan buah tabungan silam zaman
tua hanya menanti pergi
atau bertahan hidup sunyi
mengais sisa-sisa gerak sendi
menakar matang untuk diundi
tak perlulah mengaduh
pada kepapaan yang membunuh
cinta yang pergi biarkan berlabuh
cinta masa lalu tak demi diunduh
biar saja anak-anak berlari
kepada masanya mereka meniti
seperti angin pergi
menjamin sisa bau wangi
jalan pulang mereka ke depan
usah tuntut menoleh belakang
sebab belakang adalah kekalahan
seperti tua tinggal tunggu kematian
[12/08/09, 21:19]
gerimis meruncing
mega dibubar angin
tumbuh bianglala
memori usang menjelma
perih lantas terkenang
: lelaki yang gaib
saat pelangi dijahit langit
hujan menombak
menghunjamkan riburibu panah
di rongga hati paling perasa
gerung tangis seorang kecil
pecah bersama lengking halilintar
airmatanya membadaikan tanya
: demi apa ayah pergi
kapan pula kembali
seorang ibu tergeragap
[13/08/09, 23:10]
TENTANG TUA DAN KEKALAHAN
senja mutlak datang
tak butuh dalih menjelang
sebagai titah daun melayang
bukan teman tidak pula lawan
tua berkisah tentang kekalahan
renta yang mencemooh kenangan
meratap sepi tak diinginkan
bukan buah tabungan silam zaman
tua hanya menanti pergi
atau bertahan hidup sunyi
mengais sisa-sisa gerak sendi
menakar matang untuk diundi
tak perlulah mengaduh
pada kepapaan yang membunuh
cinta yang pergi biarkan berlabuh
cinta masa lalu tak demi diunduh
biar saja anak-anak berlari
kepada masanya mereka meniti
seperti angin pergi
menjamin sisa bau wangi
jalan pulang mereka ke depan
usah tuntut menoleh belakang
sebab belakang adalah kekalahan
seperti tua tinggal tunggu kematian
[12/08/09, 21:19]