Propaganda khilafah islamiyah kini getol dilakukan oleh kaum Islamis yang mencitakan tegaknya kekhalifahan Islam berikut syari’atnya. Propaganda perlunya khilafah islamiyah ini tidak sekadar semacam iklan “kecap nomor 1”. Namun, dalam waktu yang sama propaganda itu menggembosi ataupun memberikan penilaian buruk terhadap ideologi lain, khususnya demokrasi, sosialisme-komunisme, dan kapitalisme.
Di Indonesia, propagandis yang secara terang-terangan mengampanyekan khilafah islamiyah adalah organisasi-organisasi atau komunitas-komunitas keagamaan yang umumnya ditengarai berideologi radikal. Radikal dalam arti memiliki visi mengubah tata sosial-politik menjadi sistem pemerintah Islam dan tegaknya syari’at Islam secara menyeluruh dalam kehidupan masyarakatnya. Cita akan perubahan (hingga akarnya/ radix) itu, salah satunya ditempuh dengan jalan kekerasan.
Para propagandis khilafah Islamiyah, baik perorangan atau kelompok kini tidak harus repot-repot turun mimbar setiap waktu untuk menjalankan dan kampanyenya. Linimaya seperti blog, web, dan media sosial kini menjadi arena kampanye yang efektif.
Berikut ini enam media online (website) organisasi atau komunitas Islam yang mempersuasikan perlunya khilafah islamiyah untuk menggantikan sistem demokrasi yang dipandang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
1. Hizbut Tahrir Indonesia, alamat website http://hizbut-tahrir.or.id/ slogan “untuk melanjutkan kehidupan Islam”.
2. Voice of al-Islam/ VoaIslam, alamat website https://www.voa-islam.com/ slogan “voice of al-Islam, voice of the truth”.
3. Ar-Rahmah, alamat website http://www.arrahmah.com/ “berita dunia Islam terdepan: filter your mind, get the truth”.
4. Kiblat, alamat website http://www.kiblat.net/ slogan “berita-visi-investigasi”.
5. Islampos, alamat website https://www.islampos.com/ slogan “media Islam generasi baru”.
6. Portal Piyungan, alamat website http://www.portalpiyungan.com/ slogan "portal kita semua". (ri.net)
Di Indonesia, propagandis yang secara terang-terangan mengampanyekan khilafah islamiyah adalah organisasi-organisasi atau komunitas-komunitas keagamaan yang umumnya ditengarai berideologi radikal. Radikal dalam arti memiliki visi mengubah tata sosial-politik menjadi sistem pemerintah Islam dan tegaknya syari’at Islam secara menyeluruh dalam kehidupan masyarakatnya. Cita akan perubahan (hingga akarnya/ radix) itu, salah satunya ditempuh dengan jalan kekerasan.
Para propagandis khilafah Islamiyah, baik perorangan atau kelompok kini tidak harus repot-repot turun mimbar setiap waktu untuk menjalankan dan kampanyenya. Linimaya seperti blog, web, dan media sosial kini menjadi arena kampanye yang efektif.
Berikut ini enam media online (website) organisasi atau komunitas Islam yang mempersuasikan perlunya khilafah islamiyah untuk menggantikan sistem demokrasi yang dipandang tidak sesuai dengan ajaran Islam.
1. Hizbut Tahrir Indonesia, alamat website http://hizbut-tahrir.or.id/ slogan “untuk melanjutkan kehidupan Islam”.
2. Voice of al-Islam/ VoaIslam, alamat website https://www.voa-islam.com/ slogan “voice of al-Islam, voice of the truth”.
3. Ar-Rahmah, alamat website http://www.arrahmah.com/ “berita dunia Islam terdepan: filter your mind, get the truth”.
4. Kiblat, alamat website http://www.kiblat.net/ slogan “berita-visi-investigasi”.
5. Islampos, alamat website https://www.islampos.com/ slogan “media Islam generasi baru”.
6. Portal Piyungan, alamat website http://www.portalpiyungan.com/ slogan "portal kita semua". (ri.net)
