Monday, January 11, 2010

Lelaki Memanah Bulan, Matirasa~~Sajak-sajak Musyafak Timur Banua

2
LELAKI MEMANAH BULAN

orang-orang tak tahu, kau lelaki
paling benci bulan purnama
kala orang merentang lapik pandan
di muka rumah, di bawah temaram
justru kaupinang sunyi, di bilik hitam

purnama, di ingatanmu
berkisah lukaluka
tentang segala bantai
dengan percik darah, membarah
menguarkan amis bau mati

empatpuluhempat tahun silam itu
: 1965
masih menoreh perih, di dadamu
sehingga terus kaurutuk hidup
karena lolos dari mati tak terhormat
bersama orangorang terbantai
tanpa salah dan teradili


"lebih baik mati saat itu," desismu
daripada hidup berkalang memoar nyeri

"lebih baik mati saat itu," desismu
demi ajal syahid berharga mahal
meski kau dilabel pemberontak oleh penembak

kini kau keluar rumah
membawa busur dan panah
juga amarah yang meracun darah

kau bidik jantung bulan
kaurobek sinarnya
bulan leleh


“takkan ada lagi purnama” teriakmu

takkan ada lagi kisah luka
di ingatanmu
[09/08/09, 10:01]


MATIRASA

kubenamkan duri
di dadamu
agar tak lagi
kaurasa nyeri
atas kepahitan misteri
nanti

kujamin, airmatamu
takkan lagi terjun
menggores luka
di pipi

kau takkan lagi rasai
gelap
hatimu sendiri
hitam

kau takkan lagi hayati
perih
perasaanmu sendiri
keterlukaan

kau takkan rasai ulu hati
tertombak
karena di dadamu
kutanam duri
yang menghunjamkan perih
sepanjang
putaran bulan

ya, duri itu kutanam
di dadamu
hingga kaudekap
matirasamu
[09/08/09, 01:39]
Author Image

About ngobrolndobol
Soratemplates is a blogger resources site is a provider of high quality blogger template with premium looking layout and robust design

2 comments:

  1. TERUSKAN SEMNGAT ANDA DALAM BERKARYA KAWAN!
    GAJAH MATI MENINGGALKAN GADING, MANUSIA MATI MENINGGALKAN KARYA

    ReplyDelete
  2. Thanks supportnya. Mari sama-sama 'mengab(a)dikan' diri.
    "Menulis adalah bekerja untuk keabadian," kata Pram.

    ReplyDelete